Tangerang Selatan Investigasi Birokrasi.net-Setelah melakukan kelalaian karena tidak mencantumkan nilai kontrak di proyek yang dibiayai oleh uang rakyat, kegiatan perbaikan saluran air dijalan elang kecamatan Ciputat Tangerang Selatan milik Dinas SDABMBK Tangsel yang dikerjakan oleh pihak ketiga yakni PT.A K N diduga melakukan kecurangan dengan modus mengurangi volume pemakaian U-ditch.
Proyek dengan nama Kegiatan pembangunan sistem Drainase Perkotaan No.kontrak : 600.1.83.PSDP.PL/SPK/DSDABMBK/2025 waktu kegiatan 45 hari, Sumber Dana APBD milik Dinas SDABMBK kota Tangsel syarat dengan korupsi.
Hasil investigasi media ditemukan proyek saluran air jalan elang kecamatan Ciputat Tangsel, diduga dikerjakan asal jadi.proyek saluran air yang mengunakan uang negara ini disinyalir menyimpang dari SOP terkesan pihak pelaksana tidak profesional dalam mengelola pekerjaan hingga menghasilkan mutu pekerjaan yang buruk.
Sorotan tajam kembali mengarah ke Dinas SDABMBK Kota Tangsel.Sejumlah warga menuding dinas yang membidangi proyek fisik itu tidak becus dalam mengawasi pekerjaan pemasangan beton U-Ditch.
Pasalnya, proyek saluran tersebut diduga tidak dikerjakan sesuai spesifikasi teknis, terutama pada bagian ujang jalan yang tidak memakai U-ditch nampak sauran air hanya diplester adukan semen dan diduga mengalami pengurangan volume.
Pengurangan U-ditch berpotensi besar menurunkan daya tahan saluran. Saat debit air meningkat, struktur saluran yang tidak menggunakan U-ditch bisa kehilangan kestabilannya sehingga rawan ambles, bergeser, bahkan rusak dini.
“ masa saluran air tidak menggunakan U-ditch bagaimana mau kuat ? Mana pas belokan lagi, gemana nanti kalau debit air banyak terus hujan deras bisa jebol saluran, imbasnya jalan bisa banjir ” ujar AKP, salah satu warga, Senin ( 9/12/25).
Warga juga mengaku kecewa dengan lemahnya pengawasan dari pihak SDABMBK. Mereka menilai proyek ini seolah dibiarkan berjalan tanpa kontrol ketat dari pihak dinas.
“Pengawas jarang turun ke lokasi. Wajar kalau pelaksana kerja seenaknya. Uang rakyat yang dipakai, tapi hasilnya jauh dari harapan,” keluhnya.
Mereka menilai, kritik masyarakat seharusnya menjadi alarm bagi Pemerintah Daerah untuk memperketat pengawasan proyek, bukan malah membiarkan pekerjaan berjalan tanpa kendali.
Namun, hasil pekerjaan di lapangan justru memunculkan pertanyaan besar soal kualitas dan transparansi pelaksanaan. “Proyek ini kan uang rakyat, harusnya dinas turun langsung, bukan hanya percaya laporan. Kalau dibiarkan seperti ini, sama saja mendukung penyimpangan proyek,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas SDABMBK kota Tangsel belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan pengurangan volume pekerjaan tersebut.
Tim redaksi akan segera melakukan konfirmasi langsung kepada pihak dinas dan pelaksana proyek untuk memastikan kebenaran temuan di lapangan.
