Investigasi Birokrasi, Bogor.- Falentin Sitompul, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Serikat Pers Republik Indonesia (DPC SPRI Kab. Bogor) soroti pungutan di SD negeri kp.sawah 01 kec.rumpin kab.bogor dengan dalih untuk acara samenan dan pemagaran tembok sekolah.
Menurut Falentin sitompul, ketika ada permintaan anggaran dari orang tua murid, pihak sekolah selalu berdalih sudah dimusyawarakan oleh komite sekolah dan orang tua murid, padahal hasil pemantauan ketua DPC SPRI Kab. Bogor ini, banyak para komite sekolah tidak memegang RKAS dan program sekolah pun kadang mereka tidak tahu, bagaimana mereka tahu tentang kebutuhan sekolah, ungkap falentin sitompul.
Seharusnya untuk RKAS itu harus transfaran dan diketahui oleh semua pihak, bila perlu dipampangkan di mading sekolah, agar semua warga sekolah mengetahui tentang anggaran yang dipergunakan oleh sekolah, ujar ketua DPC SPRI Kab. Bogor ini
Sementara salah satu orang tua murid yang enggan menyebutkan jati dirinya dengan alasan takut akan bermasalah dengan pihak sekolah, mengatakan kepada Media IB,” pak, kalau untuk pemagaran dan untuk acara akhir tahun pelajaran ini apakah anggarannya harus diminta dari orang tua murid yah pak, bukannya sudah ada anggaarannya dari pemerintah, kalau kita nanti ngak ngasih kan, anaknya suka memaksa minta ke orang tua, kadang sampai menangis, padahal kita kan butuh juga buat belanja didapur, kalau kita punya uang lebih yah ngak apa-apa pak”,ujar nya kepada Media IB.
Ketika awak Media IB, mencoba mengklarifikasi ke pihak sekolah, dan mencoba ingin bertemu kepala sekolah, salah satu oknum guru mengatakan bahwa kepala sekolah sedang keluar ada kegiatan monev, dan saya yang menangani pembelanjaan pekerjaan tembok pagar, dan anggarannya sebesar Rp.10.000/siswa dari total anggaran yang dirapatkan oleh komite sebesar Rp 65.000 untuk acara kegiatan akhir tahun pelajaran.
Namun saat awak Media IB melihat keruangan kepala sekolah, ternyata kepala sekolah ada disekolah, dan meminta kepada oknum guru tersebut agar kepala sekolah bisa memberikan informasi kepada awak Media.
Kepala sekolah SD negeri kp.sawah 01 kepada awak Media IB mengatakan “ dimana mana sekolah kalau samen pada mungut pak, kita saja mungut 65.000, sementara sekolah sebelah kita Rp 80.000, kan komite kita sama pak dengan sekolah sebelah, jadi saya tahu ujar kep.sek.
Kalau acara samen pada mungut pak, kalau ngak mungut dananya dari mana pak, kalau dari dana BOS kan ngak mungkin, dan untuk sekolah kita kan hasil rapat komite dengan orang tua, dan dana nya buat nyewa tenda, sewa sound system, konsumsi orang tua murid, ungkap kep.sek.
Ditambahkan kepala sekolah, untuk mungut biaya tersebut sempat berdebat, karena disekolah kita banyak orang tua murid yang ngak mampu, sementara sekolah yang sebelah orang tua nya pada mampu, tambah kep.sek
Sampai berita ini ditayangkan, pihak komite sekolah belum bisa dikonfirmasi, dan berharap pihak dinas pendidikan Kab. Bogor memanggil pihak sekolah.
Baca berita dan informasi menarik lainnya dari investigasibirokrasi.net di Google News.