Jakarta, Investigasi Birokrasi.net – PAM JAYA terus mematangkan langkah strategis untuk mencapai target cakupan layanan air bersih 100 persen bagi warga Jakarta pada tahun 2030. Upaya ini dibahas secara mendalam dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Menuju Layanan Air Bersih 100%” yang digelar bersama Yayasan Cahaya Kasih Murni (YCKM) di Hotel Grand Cemara, Menteng, Senin (29/12).
Acara tersebut dihadiri oleh 50 peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari mahasiswa, pekerja, profesional, hingga ibu rumah tangga. Hadir sebagai narasumber utama, Corporate & Customer Communication Senior Manager PAM JAYA, Gatra Vaganza, SE, M.B.A.
Dalam paparannya, Gatra menyampaikan data terkini per 15 Desember 2025. Saat ini, PAM JAYA memiliki panjang pipa mencapai 12.829 km dengan jumlah pelanggan sebanyak 1.121.817.
Meski cakupan layanan telah menyentuh angka 79,01%, PAM JAYA masih menghadapi tantangan.
“Target kami di tahun 2029 adalah lompatan besar. Kami memproyeksikan jumlah pelanggan meningkat menjadi 2.016.011 dengan total air terdistribusi mencapai 32.950 liter per detik,” ujar Gatra Vaganza di hadapan para peserta FGD.
Untuk mencapai target tersebut, PAM JAYA tengah menggenjot sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN). Di antaranya adalah optimalisasi IPA Pesanggrahan dan IPA Buaran III yang telah beroperasi 100% pada tahun 2025 ini. Selain itu, pembangunan infrastruktur seperti 13 Reservoir Komunal dan perluasan pipa hingga 16.234 km terus dikebut.
Gatra juga menjelaskan, PAM JAYA melakukan transformasi digital melalui pemasangan Cyble Meter secara bertahap hingga 2030 untuk meningkatkan akurasi pembacaan meter. Selain itu, kolaborasi dengan pihak swasta melalui skema bundling senilai Rp23,9 triliun menjadi mesin utama pembiayaan pembangunan aset baru.
“Melalui kerja sama investasi sebesar Rp23,9 triliun ini, kami melakukan optimalisasi aset eksisting sekaligus membangun aset baru. Hal ini sejalan dengan mandat Pergub No. 7/2022 untuk mempercepat peningkatan cakupan layanan air minum di Jakarta,” jelas Gatra.
Tak hanya soal infrastruktur, proyek besar ini diklaim memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi warga Jakarta. Gatra menyebutkan bahwa proyek-proyek PAM JAYA menyerap tenaga kerja lokal, menggerakkan sektor UMKM di sekitar lokasi proyek, hingga meningkatkan pendapatan daerah melalui retribusi perizinan.
Sebagai penunjang kualitas SDM, PAM JAYA juga mendirikan Corporate Learning Center (CLC). “Kami ingin aset perusahaan memberikan kebermanfaatan tinggi, tidak hanya bagi internal, tapi juga berkontribusi meningkatkan kapasitas karyawan BUMD lain dan PDAM di seluruh Indonesia,” tambahnya.
Melalui diskusi ini, PAM JAYA berharap masyarakat dapat memahami tantangan sekaligus mendukung penuh upaya pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan air bersih di Jakarta.
