Jakarta, Investigasi Birokrasi.net-Sepuluh tahun lamanya Perkumpulan Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes) ikut berperan aktif dalam peningkatan kualitas pendidikan nasional di bidang kesehatan. Untuk merayakan perjalanan 10 tahun yang penuh dengan kerja keras dan dedikasi, jajaran menyelenggarakan acara Gemilang 10 Tahun Perkumpulan LAM- PTKes dalam bentuk seminar dengan tema “Refleksi Diri Untuk Menatap Jalan Ke Depan”, di hotel Mercure Jakarta Simatupang pada Sabtu, (3/2/2024).
Organisasi ini dulunya didirikan berdasarkan kesepakatan 14 Organisasi Profesi dan Asosiasi Institusi Pendidikan bidang Kesehatan di Indonesia sesuai dengan ketetapan dari KemKumHam.
Pada tahun 2010 lalu ada program di Kemendikbud yang didukung dananya dari Bank Dunia dengan tujuan untuk meningkatkan mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan di Indonesia.
Program ini, dilatar belakangi oleh meningkatnya jumlah program studi bidang Kesehatan dan masih rendahnya mutu pelayanan Kesehatan.
Program ini memiliki 3 komponen kegiatan yang utama yaitu : meningkatkan mutu Pendidikan melalui pembentukan sebuah wadah penjaminan mutu/Lembaga Akreditasi, meningkatkan mutu lulusan calon tenaga Kesehatan melalui Sistem Uji Kompetensi Nasional, dan meningkatkan kemampuan mengelola pendidikan kedokteran melalui pemerataan fasilitas pada beberapa fakultas kedokteran sebagai pilot project.
Lembaga ini mulai melakukan fungsinya secara penuh sebagai Lembaga penilai mutu eksternal pendidikan tinggi Kesehatan sejak 1 maret 2015.
Perkumpulan LAM-PTKes merupakan lembaga akreditasi mandiri yang awal pada berfokus pada kepentingan mutu Pendidikan bidang Kesehatan berskala nasional, namun telah memiliki visi ke tingkat akreditasi internasional dengan harapan akan berdampak pada mutu program studi Kesehatan di Indonesia.
Oleh karena itu sejak periode pertama orientasi kerja LAM-PTKes juga ke tingkatan mutu internasional. Beberapa pengakuan dari Lembaga internasional telah diperoleh antara lain dari World Federation for Medical Education (WFME), Asia Pacific Quality Assurance Register (APQR), ASEAN Quality Assurance Framework (AQAF) disamping juga memiliki keanggotaan pada Asia Pacific Quality Network (APQN), ASEAN Quality Assurance Network (AQAN), dan (International Network for Quality Assurance Agencies in Higher Education (INQAAHE).
Saat ini motivasi LAM-PTKes sedang tinggi-tingginya untuk berkembang dan berupaya menjadi lembaga akreditasi internasional yang diakui.
Namun, ditengah perjalanan mencapai visinya, beberapa perubahan kebijakan pemerintah telah terjadi yang sedikit banyak telah mempengaruhi proses pencapaian visi tersebut. Perubahan ini selalu dipersepsikan oleh LAM-PTKes menjadi tantangan dan peluang yang harus diperjuangkan.
Dan pada perayaan peringatan berdirinya organisasi kali ini, merupakan bentuk refleksi dari berbagai pengalaman yang telah dihadapi serta kegiatan yang telah dilakukan sejak awal beroperasi hingga kini untuk menapaki tantangan menjadi peluang di masa depan yang menanti.
Pada acara ini turut diundang Dirjen Dikti Ristek Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D dan Dirjen Sekretaris Kemenkes drg. Arianti Anaya, MKM sebagai narasumber seminar.
Kinerja perjalanan 10 tahun LAM-PTKes ini merupakan bukti konsisten kontribusi Lembaga dalam menjaga mutu Pendidikan Kesehatan di Indonesia agar tetap terjaga dan semakin maju.
Kontribusi Perkumpulan LAM-PTKes menumbuhkan keyakinan untuk terus memajukan mutu Pendidikan tidak hanya di Indonesia namun hingga ke wilayah Internasional.
“Jika LAM-PTKes bisa mendapat pengakuan sebagai Lembaga Akreditasi Internasional, maka untuk apa program studi mengajukan akreditasi ke luar negeri kalau bisa di dalam negeri,” ujar Dr. Lukman, ST., M.Hum, salah satu pembicara pada seminar ini.
Pada kesempatan yang sama, pembicara lainnya, Dra. Henny S. Widianingsih, M.Si mengatakan, pihak LAM-PTKes harus menjaga reputasi karena merupakan hal yang penting. “Gunakan platform media sosial untuk menjadi alat mempromosikan diri,” pungkas Henny yang pernah menjabat Komisioner BNSP dan KIP
Baca berita dan informasi menarik lainnya dari Investigasibirokrasi.Net di Google News.