Jakarta Investigasi Birokrasi.net, – Rutan Kelas I Pondok Bambu mencatat babak baru dalam sejarahnya dengan menjadi pusat perhatian dunia internasional. Pada Rabu, 14 Februari 2024, institusi ini dijuluki sebagai “The Epitome of Democracy” setelah menerima kunjungan studi tiru penuh gairah dari Indonesia Election Visit Program (IEVP). Delegasi IEVP yang terdiri dari 25 orang perwakilan lembaga pemilihan umum dan duta besar negara-negara sahabat datang bersama-sama untuk menyaksikan secara langsung keajaiban pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024.
Luar biasa! Tidak hanya IEVP mengirimkan delegasinya ke Rutan Kelas I Pondok Bambu, tetapi juga melibatkan mereka secara intens di TPS 902 dan 903, memastikan pengalaman yang tak terlupakan dalam mengamati dan memahami rinciannya. Perwakilan IEVP berasal dari berbagai negara, termasuk Central Election Commission of The Russian Federation, FNF Indonesia, Embassy of the Republic of Korea, Embassy of Canada to the Republic of Indonesia, dan Election Commission of Maldives.
Dalam suasana yang penuh semangat, Dewi Sondari, Kepala Rutan Kelas I Pondok Bambu, menyambut delegasi IEVP dengan senyuman hangat. “Kami bangga dan merasa terhormat menjadi tuan rumah bagi para tamu dari berbagai penjuru dunia. Kunjungan studi tiru ini bukan hanya mengenai melihat, tetapi juga merasakan getaran demokrasi Indonesia di jantung Rutan Kelas I Pondok Bambu,” ungkapnya dengan penuh semangat.
IEVP, yang merupakan inisiatif dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), telah membuka pintu bagi sahabat-sahabat dari luar negeri untuk menyaksikan keindahan pelaksanaan pemilu di Indonesia. Dalam kunjungan ini, IEVP berperan sebagai penjembatan antara berbagai budaya dan sistem pemilihan umum di dunia.
Keberhasilan Rutan Kelas I Pondok Bambu dalam menyuguhkan keindahan demokrasi Indonesia pada Pemilu 2024 semakin menegaskan bahwa negeri ini bukan hanya menunjukkan kepada dunia bahwa demokrasi adalah prinsip yang teguh, tetapi juga menginspirasi para pemimpin dunia untuk mengejar standar demokrasi yang lebih tinggi.